top of page

Media Sosial Instagram, Gudangnya Berekspresi

  • Writer: Fransiska Arisandi
    Fransiska Arisandi
  • Jun 28, 2020
  • 7 min read

Updated: Aug 5, 2020

Siapa sih di zaman sekarang yang tidak bermain media sosial? Nenek-nenek saja asyik berselancar dalam gudang penuh ekspresi ini. Ada banyak ragam media sosial, yang populer di antaranya, Instagram, Facebook, Youtube, Tiktok, Twitter, dan Whatsapp. Mana yang paling sering kamu gunakan? Tentu, Instagram salah satunya.


ree

Segala hal pasti memiliki dampak positif dan negatif, begitu juga dengan bermain media sosial (Instagram), kita mau pilih yang mana? Tentu bergantung pada diri kita sendiri. Ada beberapa hal yang bisa membuat kita asyik bermain Instagram, tentunya juga yang menuju ke arah positif ya! Berikut penjabarannya.


1. Pilih Konten Yang Menginspirasi Sesuai dengan Minatmu


Tentu kalian akan menggandrungi sesuatu yang menjadi minat atau kesukaan kalian seperti mengikuti sederetan akun Instagram artis favorit, betul kan? Nah, dalam hal ini tidaklah salah, asal akun-akun Instagram yang kalian ikuti bisa memberikan efek positif bagi kalian.

Misalnya saja kalian mengikuti selebgram yang setiap hari berbagi cerita serunya bersama teman kantor atau berbagi cerita olahraga setiap hari. Contoh-contoh seperti itu bagus untuk kalian ikuti setiap hari karena pasti memberikan dampak positif, kalian akan termotivasi untuk membangun relasi yang baik agar memiliki teman kantor seseru teman kantor selebgram kesukaan kalian, kalian juga akan termotivasi untuk mengikuti gerakan olahraga seperti yang kalian tonton.


Kalau kalian suka musik, fashion, hal-hal berbau motivasi, bisnis, atau tentang pendidikan, tentu ada beragam akun yang sesuai dengan minat kalian. Ingat, akun yang kalian ikuti harus memberikan dampak positif. Kalian bisa meningkatkan kemampuan dalam bidang yang kalian minati. Tunggu apa lagi, saatnya kamu mengekspresikan diri berkaca dari akun Instagram inspirasimu.


2. Kamu Berhak Unggah Apapun


Namanya media sosial memang terkadang tidak seindah kehidupan nyata, tetapi kesedihanmu cukup kamu saja yang tahu.”

Media sosial memang menjadi salah satu gudang untuk berekspresi, maka kalian bebas mau mengunggah apapun. Namun tentunya kalian ingin mengunggah hal positif kan bukan hal negatif? Nah, maka unggahlah hal-hal yang membahagiakan saja, bukan berarti kita tidak pernah sedih tetapi kesedihan atau kemarahan tidak perlu ditunjukkan, cukup berserah kepada Tuhan atau berbagi dengan orang terdekat kita saja jika mengalami kesedihan. Memang terkadang media sosial menjadi alat yang tepat untuk mencurahkan kemarahan ya, tetapi ingat kalau kita mengunggah kemarahan, kesedihan, kegalauan di media sosial, untuk apa? Orang lain justru akan menertawakan kita. Unggah hal-hal yang positif, membahagiakan, dan menginspirasi orang lain saja.


Namanya media sosial memang terkadang tidak seindah kehidupan nyata, tetapi kesedihanmu cukup kamu saja yang tahu. Biarkan orang lain yang membaca atau menikmati media sosialmu ikut bahagia seperti yang kamu rasakan. Membuat orang lain bahagia atau tertawa sudah menjadi bentuk amal kan daripada kita menginginkan orang lain ikut merasakan kesedihan.



ree

3. Jangan Bilang Sibuk


Jangan bilang sibuk kalau kamu bisa upload story atau melihat story orang lain, maksudnya jangan sampai mengabaikan pesan atau pertanyaan dari orang lain, alih-alih dengan alasan sibuk. Kamu mengunggah cerita di Instagram berarti harus siap dengan aneka pertanyaan dari para pengikutmu. Jangan sampai Ketika kamu mengunggah tempat makan menarik lalu ada yang tanya, “Itu di mana?”Itu belinya berapa?” Kalian acuh dan tidak mau menghiraukan sama sekali dengan alasan tidak punya cukup waktu untuk membalas DM.


Media sosial memang tempatnya berbagi, maka kamu juga harus mau berbagai dengan pengikutmu. Kalau memang sekadar ingin berbagi dan malas menjawab pertanyaan, bisa matikan kolom komentar. Kita harus menghargai orang yang bertanya karena tiap orang yang bertanya pasti menyimpan rasa penasaran. Bagaimana kalau kalian sendiri yang penasaran lalu bertanya tetapi diacuhkan? Kecewa kan tentunya. Jangan sampai media sosial membuatmu menjadi orang yang acuh, tetapi harus menjadikanmu lebih memiliki jiwa sosial.


Satu hal lagi, jangan menuliskan “Saya sibuk sekali, padat kegiatan, bla bla bla.” di cerita Instagram kalian, mengapa? Karena sebenarnya orang sibuk tidak memiliki waktu melihat membuat story maupun melihat story orang lain. Orang sibuk memiliki waktu yang terlalu padat. Jadi, jika kamu mengaku sibuk dan masih sempat membuat story atau rutin melihat story orang lain, bisa dikatakan kamu?


4. Hidup Itu Pilihan dan Tiap Orang Beragam


Ada yang suka mengunggah story sampai berjibun dan ada yang sebatas melihat atau sebagai penikmat saja, mau pilih yang mana? Ya silakan, itu pilihanmu. Tidak perlu kita mencibir orang yang sedikit-sedikit mengunggah story karena itu hak mereka. Selama melihat story tersebut membuat kita terhibur atau memberikan informasi atau inspirasi dan tidak merugikan kita, ya tentu tidak masalah kan?


Jika story atau posting-an orang lain mengganggu atau tidak sesuai dengan minat kita ya tinggal hide saja atau unfollow, mudah kan? Hidup itu pilihan, terserah kamu mau pilih yang mana? Sesuaikan dengan kebutuhan kalian masing-masing ya. Kita sendirilah yang mampu menyaring mana yang baik, mana yang sesuai, dan mana yang menginspirasi.


5. Dibilang Pamer?


“Anjing menggonggong, Kafilah berlalu.”

Dibilang pamer? Ya itu sudah menjadi salah satu risiko dari media social karena memang sesungguhnya media sosial adalah tempat pamer. Kita punya usaha ya harus dipamerkan maksudnya dipromosikan agar banyak pelanggan. Selama konten yang kalian sajikan banyak memberikan inspirasi dan tidak menyalahi norma masyarakat ya sah-sah saja. Kita hidup selalu menjadi bahan omongan orang lain, mau berbuat baik atau berbuat buruk ya selalu jadi bahan pembicaraan orang lain. Kalau orang lain tertarik membicarakan kita, itu pertanda unggahan kita memang menarik untuk dibicarakan, ambil sisi positifnya saja. Selama kontenmu lebih banyak menghasilkan respons positif, ya kenapa tidak? Anjing menggonggong, kafilah berlalu.


Sebenarnya media sosial justru mengajarkanmu untuk bersabar, selalu bersyukur dengan yang kita miliki, dan mampu mengapresiasi karya atau prestasi orang lain. Misalnya ada teman yang mengunggah foto prestasi ya kita harus ikut senang, jangan berpikiran “halah pamer’ nah ungkapan semacam itu justru menunjukkan kita iri akan prestasi orang lain.

Misalnya lagi ada teman yang mengunggah foto pernikahan, kita yang belum menikah pasti mulai sedih, “kapan ya aku?” Nah, di situlah kalian ditantang untuk bersabar dan justru harusnya kalian merasa senang dan ikut mendoakan teman yang menikah karena doa yang baik pasti akan kembali ke kita sendiri, percayalah, kamar itu memang benar adanya. Kita akan lebih banyak bersyukur dengan waktu yang kita miliki sekarang. Bermedia sosiallah secara positif ya!


6. Ambil Jeda Sejenak dari Kehidupan Media Sosial


Apakah media sosial membuatmu merasa insecure? Tidak kok, selama kita bijak menggunakannya. Jika kamu melihat cerita2 orang lain justru merasa cemas, tandanya kamu harus rehat sejenak dari dunia media sosial. Seperti berpuasa, sebenarnya berpuasa baik untuk kesehatan, bisa mengeluarkan racun-racun dari tubuh. Berpuasa atau berpantang juga mengajarkan kita untuk sabar dalam mengendalikan emosi maupun keinginan-keinginan kita akan banyak hal, seperti puasa konsumtif yang biasanya mudah berbelanja tanpa tahu prioritas kebutuhan harus menahan membeli barang-barang yang tidak diperlukan, berpuasa atau berpantang makanan juga harus mengendalikan diri untuk tidak memakan hidangan favorit. Nah, hal tersebut sama pula dengan rehat dari media sosial, cobalah untuk diskoneksi atau berpuasa media sosial. Coba simak video “On Marissa’s Mind” di akun youtubenya yang menjelaskan tentang puasa media sosial.


Akan saat menenangkan dan menyegarkan jika kamu keluar dari akun medsosmu, nikmati hidupmu tanpa mengunggah apapun, pasti awal-awal akan gatal dan banyak hal yang ingin sekali diunggah. Nah, di situlah letak tantangan sesungguhnya. Kamu bisa melakukan puasa media sosial seminggu 2-3 kali, sesuai kebutuhan ya. Nikmatilah waktu bersama keluarga atau orang-orang tersayang tanpa memedulikan unggahan teman lain. Bisa juga gunakan waktu untuk bermeditasi, baca buku, atau mendengarkan musik sambil tiduran santai. Cobalah, diskoneksi itu menenangkan!


7. Tahu Batasan


Sesuatu yang berlebih itu tidaklah baik, bermain media sosial harus tahu batasan, jangan sampai mengesampingkan hal utama, seperti belajar atau bekerja karena terlalu tergiur akan warna-warni media sosial.

ree

Dalam bermain media sosial jangan sampai terlena scrolling-scrolling atau kepo sampai lupa waktu ya, batasi waktu kamu menggunakan media social. Caranya bisa dengan mengatur alarm, setengah jam atau satu jam saja sudah cukup bermain media social, bisa juga dengan mengatur penggunaan wifi dengan memberhentikan koneksi internet secara otomatis setelah satu jam agar kamu sadar waktunya berhenti bermain dan kembali ke pekerjaan. Jangan sampai kamu mengabaikan kewajiban utamamu misalnya kewajiban belajar, mengerjakan PR, membantu orang tua, atau bekerja ya.


Selain batasan waktu, tahu batasan juga berarti kita tahu batasan dalam penggunaan bahasa, jangan sampai menggunakan kata yang kasar, kotor, atau menyakiti orang lain. Juga perhatikan postingan kita misalnya tidak mengunggah foto-foto dengan baju yang terlalu terbuka atau yang melanggar nilai-nilai masyarakat. Sebenarnya sosial media mengajarkan kita untuk cermat karena kita seharusnya mencermati banyak hal terlebih dahulu sebelum kita mengunggahnya. Yang sudah kita unggah akan menjadi konsumsi publik dan sebagian besar unggahan menunjukkan pribadi si pengunggah.


8. Menjadi Lebih Kreatif


Media sosial khususnya Instagram memang menjadi gudangnya berekspresi, kamu mau unggah video menyanyi, bermain Tiktok, memasak, dan lain-lain tergantung kesukaan kalian masing-masing. Mengapa bermain Instagram bisa membuat kita lebih kreatif? Tentunya, ketika kita akan mengunggah foto atau video menentukan terlebih dahulu posisi barang-barang atau makanan yang akan kita masukkan dalam Instagram, biasanya supaya terlihat estetik. Nah, hal semacam ini mendorong kalian untuk belajar tentang fotografi, cara mengedit video, memilih tulisan dan pengaturan yang tepat, memilih warna latar belakang foto, sampai pada isi konten yang akan diunggah. Hal-hal tersebut tentu membuat kalian berpikir dan memunculkan ide-ide kreatif.


Meski sekarang sudah banyak aplikasi foto atau video editor, namun tanpa kreativitas, konten-konten yang kalian unggah juga akan menjadi biasa saja. Bahkan, kita tak jarang mencari referensi dari akun-akun Instagram yang digemari untuk memodifikasi tampilan apik dari akun kesukaan, betul kan? Semakin sering mengunggah, kalian akan semakin belajar mencari ide kreatif lain.


9. Jadikan Instagram sebagai Media Hiburan dan Media Belajar


Setelah penat seharian belajar atau bekerja, kamu bisa mencari referensi hiburan melalui berbagai akun di Instagram. Kalian juga bisa mencari atau bahkan membuat postingan-postingan di IG untuk menunjang belajar. Belajar apakah selalu berkaitan dengan bidang studi? Tidak juga, belajar bisa beragam, bisa belajar masak, belajar bahasa asing, belajar pengalaman hidup, dan masih banyak yang lain. Ingat ya akun Instagram yang kalian pilih atau kalian ikuti harus yang memberikan efek entertain/menghibur atau yang memberikanmu sumber belajar, yang tentunya akan bisa memberikan kebahagiaan.


10. Instagram Sarana Pertemanan dan Mozaik Memori


Kita tentunya memiliki banyak teman di Instagram yang tidak hanya sekota atau yang dekat, tentunya ada yang di luar kota bahkan di luar negeri. Nah, fungsi media sosial salah satunya mendekatkan yang jauh, artinya kita masih tetap bisa mengikuti aktivitas sehari-hari teman-teman kita yang jauh melalui unggahan mereka.


Melalui Instagram pula, tak jarang kita memiliki kenalan baru. Ada sebuah pengalaman, tiba-tiba disapa oleh seseorang, “Kamu temannya Si A kan? Aku pernah lihat kamu di story Instagramnya.” Nah, hal-hal semacam itu makin memperbanyak pertemanan kita, jaringan bersosialisasi kita juga semakin luas. Bukankah semakin banyak teman, semakin banyak bala bantuan, bukan?



Sebenarnya masih banyak hal positif lain yang bisa kita ambil dari bermain media social, khususnya Instagram. Yang terakhir dari web ini, Instagram juga menjadi mozaik memori, Gudang penyimpanan kisah-kisah berharga yang tersimpan dalam postingan kita, story kita, bahkan foto-foto yang sudah kita arsipkan. Jika kita merindukan masa-masa silam, coba buka kembali memori lamamu di Instagram, tentu pilih memori yang membahagiakan ya. Pastinya, kita akan tersenyum-senyum sendiri melihat postingan-postingan lama, misal dulu kita kurus sekarang bisa gemuk atau sebaliknya, juga kenangan-kenangan Bersama sahabat tercinta yang sudah terpisah jauh, dan lain sebagainya.


Seru kan ternyata bermain media sosial, khususnya Instagram. Ada bergudang-gudang hal positif yang bisa kita peroleh ya asalkan kita selalu bijak menggunakannya. Akhir kata, jangan biarkan media sosial menguasai hidupmu tetapi kuasailah media sosial untuk hidup yang lebih baik.






Recent Posts

See All

Comments


Kritik, saran, dan kesan kalian akan sangat membantu

Terima kasih :)

© 2020 by MarcapadaFransiska. All rights reserved.

bottom of page